Ternyata 3 Jenis Kayu Inilah yang Cocok Untuk Pembangunan Dermaga
Jenis kayu untuk
dermaga – Masih banyak yang beranggapan bahwa dermaga itu adalah pelabuhan,
begitupun sebaliknya.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena dermaga dan pelabuhan memang
kerap dibangun di sepanjang garis pantai maupun muara sungai.
Padahal, dermaga dan pelabuhan merupakan dua konstruksi yang
berbeda lho.
Mengenal Konstruksi Dermaga
Secara fungsi, dermaga berperan sebagai titik koneksi antara
kapal dan daratan yang dapat menunjang berbagai aktivitas, seperti bongkar-muat
barang, penumpang, dan pengisian bahan bakar.
Selain itu, dermaga juga dilengkapi dengan beragam fasilitas
tambahan, seperti area parkir, gudang, serta fasilitas layanan kapal.
Konstruksi dermaga pada umumnya terbuat dari material kayu.
Namun perlu diingat, tidak semua jenis kayu cocok dijadikan bahan baku untuk
pembangunan dermaga.
Nah, berikut dibawah ini ada beberapa jenis kayu yang cocok
untuk membangun dermaga.
3 Jenis Kayu Terbaik Untuk Dermaga
1. Kayu Bengkirai
Jenis kayu terbaik pertama
yang cocok digunakan untuk membangun sebuah dermaga, yakni berupa kayu
bengkirai.
Ciri khas dari jenis kayu
bengkirai adalah tampilannya yang berwarna kuning cerah, sehingga ia
kerap dijuluki dengan istilah Yellow Balau.
Untuk tingkat kekerasannya,
kayu bengkirai ini memiliki tekstur yang begitu padat dan keras sehingga
membuatnya tidak mudah ditembus oleh rayap.
Mengingat karakteristiknya
tersebut, tentu saja kayu bengkirai sangat ideal diaplikasikan untuk berbagai
kebutuhan outdoor seperti:
- dermaga
- pinggiran kolam renang
- taman
- halaman
- rooftop dan lain sebagainya.
Artikel terkait: Decking Bengkirai dan Harga Jualnya
2. Kayu Merbau
Habitat pohon Kayu merbau memang
banyak dijumpai di daerah Kalimantan dan Papua.
Namun, kualitas kayu merbau
Papua dinilai lebih bagus ketimbang kayu merbau Kalimantan.
Untuk
tampilan fisiknya, Kayu Merbau tampil dengan mengusung warna merah kecokelatan
yang berpadu dengan pola serat berbentuk lurus.
Tentu
saja penggunaan Kayu Merbau dapat menghadirkan kesan yang lebih mewah, elegan,
namun masih tetap natural.
Tak hanya
tampilannya yang indah, Kayu Merbau juga sudah terbukti tahan terhadap serangan
rayap maupun perubahan cuaca ekstrim.
Meski
demikian, terdapat satu kekurangan dari Kayu Merbau yang harus diketahui.
Ya,
Kayu Merbau biasanya akan mengeluarkan getah saat terkena air, sehingga tekstur
permukaannya akan terasa lengket saat dipijak dengan kaki telanjang.
Tapi
tak perlu khawatir, karena keluarnya getah ini sama sekali tidak mengurangi
kualitas kayu merbau.
Bahkan,
getah tersebut akan hilang dengan sendirinya paling cepat dalam waktu 2 minggu,
dan paling lambatnya sekitar 1 sampai 2 bulanan.
3. Kayu Ulin
Kualitas dari kayu asal
Kalimantan ini tak hanya terkenal di Indonesia saja, melainkan juga sudah terkenal
di mata internasional lho.
Mengenai teksturnya, kayu
ulin tampak terasa kasar dan sangat keras. Itu sebabnya, mengapa kayu ulin
kerap dijuluki dengan nama “kayu besi“ sehingga proses pemotongannya pun
tergolong cukup sulit.
Mengingat
akan hal itu, maka wajar saja jika kayu ulin selalu diandalkan untuk menunjang
berbagai kebutuhan konstruksi berat, termasuk pembangunan sebuah dermaga.
Pada
tingkat kekuatannya, kayu ulin termasuk kedalam kelas I. Begitu pun dengan
tingkat keawetannya yang juga masuk ke dalam kelas I.
Berkat
teksturnya yang sekeras besi, secara otomatis kayu ulin tidak akan mudah ditembus
oleh rayap maupun hama serangga pemakan kayu lainnya.
Bahkan
yang lebih hebatnya lagi, kayu ulin sudah terbukti tahan terhadap air
laut, kelembapan dan perubahan cuaca ekstrim.
Namun, kayu ulin akan mengalami perubahan warna menjadi kehitaman seiring dengan berjalannya waktu.
Untuk mengembalikan lagi warna alaminya, kamu bisa mengecat ulang kayu ulin.
Keunggulan Konstruksi Dermaga yang Berbahan Kayu
1. Biaya Awal yang Relatif Rendah
Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa biaya awal yang
relatif rendah menjadi salah satu keunggulan dari konstruksi dermaga berbahan
kayu.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena material kayu menawarkan
harga yag lebih murah jika dibandingkan dengan baja maupun beton.
Menariknya lagi, proses pemasangan dermaga kayu juga
terbilang lebih cepat sehingga dapat mengurangi biaya operasional.
Baca juga: Referensi Desain Rumah Kayu Bergaya Eropa
2. Fleksibilitas Desain dan Pemasangan
Dikarenakan sifatnya yang fleksibel, tentu saja material
kayu bisa diolah menjadi berbagai bentuk dan ukuran dengan mudah.
Sehingga hal ini dapat memungkinkan desain dermaga yang
sesuai dengan kebutuhan operasional maupun estetika.
Disisi lain, material kayu juga cenderung mudah dipotong
serta dipasang, sehingga dapat mempermudah proses pembangunan proses konstruksi
dermaga.
Tentu saja keunggulan tersebut sangat membantu terhadap
konstruksi yang membutuhkan perubahan desain, atau terjadi penambahan fitur
tertentu selama proses pembangunan dermaga.
3. Kemampuannya Beradaptasi Dengan Lingkungan
Material kayu mampu menyesuaikan dengan fluktuasi keembaban
dan suhu, sehingga bisa mengurangi risiko retak maupun pemuaian dan penyusutan.
Sehingga konstruksi dermaga kayu dinilai lebih adaptif
terhadap faktor lingkungan ketimbang material lainnya.
Tak hanya itu, material kayu juga mempunyai warna dan pola
serat yang dapat menciptakan kesan lebih natural dan estetis.
Sehingga konstruksi dermaga kayu selalu menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan.
4. Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan
Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa kayu merupakan
material alam yang bersumber dari hutan.
Itu artinya, hutan yang dikelola dengan baik bisa diperbarui
dan menghasilkan kayu-kayu berkualitas secara berkelanjutan tanpa merusak
ekosistem.
Bahkan, material kayu dapat menyerap karbon dioksida selama
proses fotosintesis, sehingga dapat membantu dalam mengurangi jejak karbon pada
pembangunan konstruksi dermaga.
Nah, itu dia beberapa keunggulan dari konstruksi dermaga
yang menggunakan material kayu.